Setelah 4 tahun berjuang dibangku perkuliahan untuk mendapatkan gelar S.KH, akhirnya namaku sekarang menjadi Natazha Priski Deanasthi, S.KH. Makin panjang dan makin berat buat 'disandang', "udah ejaannya susah makin panjang lagi" (keluhan orang yang baru kenal biasanya kaya gini LOL). Sudah menjadi sarjana tapi belum juga ngerasain yang namanya WISUDA, kalau kata temen-temen yang lain belum Sarjana katanya kalau belum diwisuda. Tapi ya begitu aturannya harus diikutin dong ya :D
Kalau sarjana yang lain setelah wisuda mereka biasanya langsung kerja atau yang doyan belajar lanjut buat kuliah lagi. Kalau kita anak kedokteran umum, kedokteran gigi, dan kedokteran hewan, masih jawab untuk melakukan KOAS (sebenernya bisa juga sih langsung S2). Perjuangan selama 4 tahun dengan berbagai teori akan diuji dengan berbagai praktek dan kasus yang akan kita jalani. Emang sih gak ada lagi yang namanya UTS atau UAS, tapi asli deh ini lebih berat dari sekedar duduk manis denger dosen ngajar di kelas.
Kita harus tanggung jawab dengan kasus yang kita tanganin, tanggung jawab ke klien (pemilik hewan) dan ke hewan itu sendiri.
Anak KOAS itu bangun lebih pagi dari biasanya pas zaman kuliah, pulang lebih lama dari zaman koas, dan harus lebih ekstra lagi baca berbagai macam informasi. Bahagianya lagi itu akhirnya bisa ngerasain pakai jas dokter yang putih itu (norak ya :p).
Di KOAS kita bisa banyak lebih belajar apa yang gak kita dapet pas di kuliah. Belajar gimana caranya menangani klien (paling seneng kalau dapet klien yang 'bening', jadi semangat LOL), cara nanganin pasien juga tentunya. Salah satu dokter jaga di Rumah Sakit Hewan pernah bilang setiap dokter punya caranya sendiri bagaimana cara menangani pasiennya.
KOAS di Udayana dibagi menjadi beberapa lab dan sekarang saya sedang menjalani lab Reproduksi, setelah melewati lab Interna dan Rumah Sakit Hewan..
Koas ini juga mengajarkan kita bagaimana bekerja sama dengan satu kelompok dalam menjalankan setiap kasus dan tugas yang diberikan. Kelompok saya terdiri dari 12 orang yang memiliki beragam sifat dan perilaku yang tidak semuanya sama dengan kita, tapi di situ lah serunya.
Koasnya anak Kedokteran Hewan gak cuma di Rumah Sakit aja nunggu pasien dateng, tapi juga pergi ke peternakan, Karantina Hewan, atau rumah potong hewan. Dokter hewan itu tidak melulu nyembuhin pasien sakit, tapi kita juga memeriksa daging, telur, dan semua bahan pakan asal hewan yang kita makan agar terhindar dari penyakit zoonosis.
Walaupun kami selalu bermain dengan hewan, tapi kami selalu tulus dalam menjalankan tugas dan kewajiban kami. Tidak peduli orang-orang masih menganggap kami sebelah mata, tanpa adanya kami (calon dokter hewan dan dokter hewan) kalian tidak akan bisa dengan aman mengkonsumsi semua bahan pangan asal hewan.
I am proud to be a vet
ketika kami di peternakan sapi
narsis pake jas dokter :p
kelompok PPDH 5X
No comments:
Post a Comment